– Di tengah suasana perang antara Hamas dan Israel, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan kembali menjalani sidang kasus dugaan korupsi yang menjeratnya. Sidang kasus itu sempat dihentikan sementara karena meletusnya perang Hamas Israel tanggal 7 Oktober lalu. Dilansir dari Al Jazeera , Netanyahu didakwa melakukan penipuan, penyuapan, dan pelanggaran kepercayaan ( breach of trust ).

Tiga kasus itu dikenal sebagai Kasus 1000, Kasus 2000, dan Kasus 4000. Dalam Kasus 1000, Netanyahu dan istrinya yang bernama Sarah didakwa menerima hadiah dari produser kenamaan Holywood bernama Arnon Milchan dan pebisnis Australia bernama James Packer. Hadiah itu disebut sebagai balas jasa atas dukungan politik.

Di Israel, tindak penyuapan bisa membuat orang dipenjara hingga 10 tahun dan/atau dikenai denda. Adapun tindak penipuan dan pelanggaran kepercayaan bisa bisa membuat seseorang dipenjara hingga tiga tahun. Gempa Magnitudo 4,9 SR Guncang Karera Sumba Timur NTT Siang Ini

BREAKING NEWS: Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Ulubongka Tojo Una Una, 1 Rumah Rusak Ringan Pemain Baru AC Milan Jika Antonio Conte Jadi Pelatih Gantikan Pioli, Ada Efek Giroud Hengkang Gempa Magnitudo 6,1 SR Guncang Pantai Pasifik Guatemala, Warga Mengungsi

BMKG: Gempa Magnitudo 4,4 SR Guncang Malang, Terasa hingga Trenggalek Kesepakatan Chelsea Bisa Diselesaikan Mauricio Pochettino di Batas Waktu Bursa Transfer Januari Kunci Jawaban IPA Kelas 9 SMP Halaman 48 dan 49: Uji Kompetensi Uraian Halaman all

Politikus sayap kanan itu membantah telah melakukan pelanggaran apa pun. Dia juga mengklaim telah menjadi korban “perburuan penyihir” oleh lawan lawan politiknya. Sidang kasusnya dimulai bulan Mei 2020 dan sudah berulang kali ditunda, salah satunya karena pandemi Covid 19.

Di samping itu, Netanyahu dituding menggunakan undang undang untuk mengatasi masalah hukum yang menjeratnya. Netanyahu juga disebut olehPresiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan diadili sebagai penjahat perang atas serangan Israel ke Gaza. Hal itu disampaikan Erdogan saat rapat Organisasi Kerja Sama Islam di Istanbul, Turki, Senin, (4/11/2023).

“Karena menjadi penjahat perang, Netanyahu yang kini menjadi tukang jagal di Gaza akan diadili sebagai tukang jagal di Gaza, sebagaimana yang dijalani oleh Milosevic,” kata Erdogan. Milosevic yang dimaksud Erdogan adalah mantan Presiden Yugoslavia Slobodon Milosevic yang diadili dalam kasus genosida, kejahatan kemanusiaan, dan kejahatan perang. Ini bukan pertama kalinya Erdogan menyebut Netanyahu sebagai tukang jagal karena dia juga pernah mengatakan hal itu saatrapat parlemen pada Rabu (29/11/2023).

Pada momen itu Erdogan menyinggung dugaan kejahatan yang diduga dilakukan Netanyahu di Gaza. Dia dengan tegas mengecam operasi militer di wilayah permukiman orang Palestina. "Turki akan melakukan segala upaya untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah Israel di bawah undang undang internasional dan tanggung jawab moral," kata Erdogan dikutip dari Russian Today.

Erdogan berujar telah terjadi pelanggaran hak asasi manusia (HAM) diGaza. Di tengah itu semua, menurut Erdogan, negara negara Barat justru bersikap apatis. Perang antara Israel dan Hamas meletus tanggal 7 Oktober 2023 setelah Hamas melancarkan serangan tiba tiba. Kata Erdogan, Israel membalas serangan itu dengan sejenis "genosida".

"Semacam genosida dengan memutus aliran makanan, bahan bakar, obat obatan, roti, listrik, air, dan komunikasi untuk 2,3 juta orang, menindas mereka di dalam penjara terbuka seluas 360 km persegi." "Netanyahu yang melakukan salah satu kejahatan terbesar pada abad lalu di Gaza telah menuliskan namanya dalam sejarah sebagai 'tukang jagal di Gaza,'" katanya.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *