PT PGN Tbk (PGAS) dinilai perlu mengambil langkah langkah strategis proaktif menangani masalah terkait kerjasama dengan Gunvor Ltd Singapore sebagai upaya menjaga integritas bisnis liquefied natural gas (LNG) dan kepercayaan pemegang saham. Direksi yang baru terpilih melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) harus cermat bekerja mengatasi dampak buruk yang akan timbul. Jika hal ini dibiarkan berlarut larut, bukan tidak mungkin menjadi blunder terbesar sepanjang sejarah PGN, karena potensi kerugian bernilai fantastis yang dapat mencapai sekitar Rp20 triliun. Demikian diungkapkan Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman, Minggu (17/12/2023) dalam keterangannya kepada wartawan.
"Penandatanganan MSPA (Master Sales Purchase Agreement) dan CN (Confirmation Note) untuk supply LNG ke Gunvor dilakukan tanpa adanya kontrak pasokan LNG ke PGN, belakangan diketahui portofolio LNG yang dijual PGN berasal dari kontrak Pertamina dengan Woodside Ltd Australia. Ini membuktikan profesionalitas Direksi PGN waktu itu memang jauh panggang dari api," ungkap Yusri. Yusri melanjutkan, pemegang saham pada RUPS telah menunjuk Direksi baru yang profesional dengan meminimalisasi kerugian sekaligus mengamankan direksi sebelumnya dari tuntutan hukum di kemudian hari. Menurut Yusri, di awal penugasan memang tampak sekali keyakinan tinggi investor pada manajemen baru tersebut dalam menyelesaikan kasus Gunvor. Terbukti, harga saham PGAS waktu itu sempat naik ke level Rp1.500 per lembar saham.
"Namun, semakin hari kepercayaan itu semakin tipis seiring dengan turunnya kinerja PGAS. Sahamnya ambruk mendekati level Rp1.000 per saham dan dikhawatirkan akan semakin anjlok pada hari hari ke depan," kata Yusri. SHIO Ini Punya Bibit bibit Jadi Jutawan, Rezeki Melejit Menurut Ramalan Shio Jumat 2 Februari 2024 Ramalan Shio Cinta Besok Sabtu 3 Februari 2024: Shio Naga Berharap, Shio Kuda Ada yang Cemburu
Survei Elektabilitas Capres 2024, Anies dan Prabowo Goyang Jawa Tengah, Sisa Masa Kampanye Pilpres Halaman 4 RAMALAN SHIO Bulan Februari 2024 Intip Pesan untuk Shio Tikus, Shio Babi, Shio Naga, Shio Kelinci Batal Nikah Berujung Pengadilan, Pemuda Asal Siantar Paulus Sinaga Harus Ganti Rugi Rp 120 Juta
Kunci Jawaban IPA Kelas 9 SMP Halaman 48 dan 49: Uji Kompetensi Uraian Halaman all Saat ini, lanjut Yusri, para investor masih 'wait and see' terkait kerja sama PGAS dengan Gunvor ini. "Pastinya, keyakinan dan harapan yang tinggi yang diletakan pada manajemen baru hari ini sudah tidak berbekas lagi," timpal Yusri.
Di tengah kekhawatiran atas kegagalan bisnis LNG PGN ini, kata Yusri, Direksi PT Bursa Efek Indonesia, telah berkali kali meminta penjelasan para Direksi PGN terkait hal tersebut. Nampaknya kata Yusri, bursa mencurigai adanya informasi ditahan oleh PGN yang diperhitungkan dapat melemahkan kinerja PGAS dan bahkan mungkin bisa menarik turun kinerja IHSG serta kepercayaan investor bursa pada emiten di IDX. "Setelah beberapa kali tidak puas atas jawaban tertulis PGN, akhirnya IDX mengadakan hearing atau dengar pendapat dengan PGAS pada hari Rabu 13 Desember 2023 kemarin," kata Yusri.
Dikutip dari Kontan, PT PGAS mengumumkan kondisi force majeure alias kahar terkait pelaksanaan master liquified natural gas (LNG) sale and purchase agreement dan confirmation notice (CN) dengan Gunvor Singapore Ltd selaku pembeli. Kondisi kahar ini terjadi pada 3 November 2023. PGAS menyampaikan pemberitahuan force majeure kepada pembeli terkait pelaksanaan confirmation notice. Emiten pelat merah ini memperkirakan kondisi kahar tersebut tidak kurang dari beberapa bulan pada tahun 2024.
“Pada saat pelaporan, belum terdapat dampak atas kejadian, informasi, atau fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, dan kondisi keuangan PGAS,” tulis Sekretaris Perusahaan PGAS Rachmat Hutama dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (7/11). Melansir laporan keuangan PGAS per akhir kuartal III 2023, diketahui pada tahun 2022 PGAS menandatangani komitmen kontrak pembelian LNG jangka Panjang salah satunya dengan Gunvor Singapore Pte Ltd. Perjanjian jual beli ini berjangka waktu 2024 hingga 2027.