Kelompok Houthi asal Yaman menyatakan perang terhadap Israel pada 31 Oktober 2023, dengan menembakkan drone dan rudal dari ibu kota Sanaa. Serangan Houthi terhadap Israel sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina. Mengutip Reuters dan wilsoncenter.org, berikut penjelasan mengenai kelompok Houthi dan mengapa mereka bergabung dalam perang Israel Hamas.
Houthi adalah sebuah gerakan Syiah Zaidi yang memerangi pemerintah Yaman, yang mayoritas Sunni, sejak tahun 2004. Houthi mengambil alih Ibu Kota Yaman, Sanaa, pada September 2014 dan menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman pada 2016. Para pejabat Yaman dan negara negara Sunni telah berulang kali menuduh bahwa Iran dan kaki tangannya, Hizbullah, telah memberikan senjata, pelatihan, dan dukungan keuangan kepada Houthi.
Namun para pejabat Iran dan Hizbullah membantah atau meremehkan klaim tersebut. FDKI Lakukan Ujian Moderasi Beragama dan Kemampuan Baca Alquran bagi Mahasiswa Jangan Lakukan 4 Hal ini Jika Mengajukan Permohonan Pembuatan SIM, Bisa bisa Disuruh Pulang
JAWABAN Uji Kompetensi Bab 3 PPKN Kelas 12 Halaman 92 Persiapan Hadapi Ujian Sekolah Semester 1 Hasil Survei Elektabilitas Capres 2024, DKI Jakarta Kian Ketat, Dominasi Anies Cak Imin Mulai Runtuh Doa Surat Al Ikhlas Baca 10 Kali, Mendatangkan Pahala Istimewa Luar Biasa
Dr Boyke ungkap Kunci Rumah Tangga Bahagia, Saran Terapkan Empat Sikap Ini Kunci Jawaban IPA Kelas 9 SMP Halaman 48 dan 49: Uji Kompetensi Uraian Halaman all Houthi adalah klan besar yang berasal dari Provinsi Saada di barat laut Yaman.
Mereka mengikuti cabang Syiah Zaydi atau Zaidiyah. Zaydi mencakup 35 persen dari populasi Yaman. Imam Zaydi pernah memerintah Yaman selama 1.000 tahun, sebelum digulingkan pada tahun 1962.
Sejak itu, kaum Zaydi – yang kehilangan kekuasaan politiknya – berjuang untuk memulihkan otoritas dan pengaruh mereka di Yaman. Pada tahun 1980 an, klan Houthi memulai gerakan untuk menghidupkan kembali tradisi Zaydi, karena merasa terancam oleh para pengikut Salafi (gerakan reformasi ultra konservatif di dalam Islam Sunni) yang didanai negara yang mendirikan basis di wilayah Houthi. Namun tidak semua Zaydi sejalan dengan gerakan Houthi.
Para pemberontak Houthi bentrok dengan pemerintah Yaman selama lebih dari satu dekade. Sejak tahun 2011, gerakan Houthi telah berkembang melampaui akar Zaydi dan menjadi gerakan yang lebih luas yang menentang pemerintah pusat. Para pemberontak juga mulai menyebut diri mereka sebagai Ansarullah, atau “Partai Tuhan.”
Perang dimulai pada akhir tahun 2014 ketika Sanaa direbut oleh Houthi. Khawatir dengan semakin besarnya pengaruh Syiah Iran di sepanjang perbatasannya, Arab Saudi melakukan intervensi sebagai pemimpin koalisi yang didukung Barat pada bulan Maret 2015 untuk mendukung pemerintah yang didukung Saudi. Kelompok Houthi menguasai sebagian besar wilayah utara dan pusat populasi besar Yaman lainnya.
Sementara pemerintah yang diakui secara internasional bermarkas di Aden. Arab Saudi telah mengadakan pembicaraan dengan Houthi dalam upaya untuk keluar dari perang. Namun serangan Houthi terhadap Israel telah meningkatkan risiko konflik bagi Arab Saudi.
Juru bicara militer Houthi Yahya Saree mengatakan dalam pernyataan yang disiarkan televisi bahwa kelompok tersebut telah meluncurkan “sejumlah besar” rudal balistik dan drone ke arah Israel pada 31 Oktober. Houthi mengancam akan ada lebih banyak serangan serupa yang akan terjadi untuk membantu Palestina meraih kemenangan. Saree mengatakan ada tiga serangan Houthi terhadap Israel sejak awal konflik.
Pernyataan itu tampaknya mengonfirmasi bahwa Houthi berada di balik serangan pesawat tak berawak pada 28 Oktober yang mengakibatkan ledakan di Mesir. Israel juga sebelumnya menyalahkan Houthi pada serangan 19 Oktober, insiden di mana angkatan laut AS mencegat tiga rudal jelajah. Sebagai bagian dari “Poros Perlawanan” yang didukung oleh Iran, Houthi telah mendukung Palestina sejak Hamas menyerang Israel.
Saree menyalahkan Israel atas ketidakstabilan di Timur Tengah, dan mengatakan bahwa lingkaran konflik di wilayah tersebut diperluas karena kejahatan yang terus berlanjut. Kelompok Houthi akan terus melancarkan serangan sampai agresi Israel berhenti, ujarnya. Houthi telah menunjukkan kemampuan rudal dan drone mereka selama perang Yaman dalam serangan terhadap Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, menargetkan instalasi minyak dan infrastruktur penting.
Koalisi pimpinan Arab Saudi menuduh Iran mempersenjatai, melatih, dan mendanai kelompok Houthi. Kelompok ini menyangkal menjadi kaki tangan Iran dan mengatakan mereka mengembangkan senjatanya sendiri.